STERILISASI
ALAT DAN BAHAN
( Laporan Praktikum Mikrobiologi )
Disusun Oleh
Glycine Astika
1114111028
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
HALAMAN
PENGESAHAN
Nama
Mahasiswa : Glycine Astika
No. Pokok Mhs : 1114111028
Program Studi : Budidaya Perairan/Perikanan
Fakutas : Pertanian
Judul
Praktikum : Sterilisasi Alat dan
Bahan
Tempat : Laboratorium Budidaya
Perairan
Waktu
Praktikum : Jumat, 28 September
2012
Kelompok : 5 (Lima)
Bandar
Lampung, 5 Oktober 2012
Catatan
|
Nilai
|
|
|
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AIR
(BDI 206)
STERILIASI ALAT DAN
BAHAN
Disusun oleh :
Glycine Astika
(NPM.1114111028)
Jurusan Budidaya Perairan/Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2012
Abstrak
Sterilisasi merupakan
pembebasan semua organisme-organisme yang hidup,termasuk bakteri dan
sporanya,secara kimia atau secara fisika. Fungsi dari sterilisasi ini yaitu
agar bakteri-bakteri yang berada pada alat-alat yang diunakan sebagai praktikum
tersebut dapat steril dan tidak terkontaminasi organisme mikro lainnya dari
luar. Terdapat 3 cara untuk melakukan
sterilisasi ini yaitu mekanik,
fisik dan kimiawi. Dalam praktikum ini akan dijabarkan mengenai cara fisik
yaitu dengan Uap air panas bertekanan dan menngunakan alat khusus yaitu
Autoklaf. Pada umunya, sterilisasi digolongkan menjadi 2 proses yaitu
sterilisasi basah dan sterilisasi kering.
Dan pada autoklaf termasuk dalam pengoperasian sterilisasi basah dimana
pada proses sterilisasinya memerlikan air. Tekanan yang digunakan pada autoklaf ini umumnya 15 Psi
atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi
tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15
Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15
menit untuk 121oC. Alasan
digunakan suhu 1210C atau 249,80F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut
jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan
laut (sea level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk
autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka
air akan memdididh pada suhu 1210C.
A. PENDAHULUAN
Pada saat
sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula
rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada
mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil.
Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme
tersebut yang disebut dengan mikrobiologi. Para peniliti mulai mencari tahu
akan apa yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut. Dalam bidang penelitian
mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus untuk
mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula
pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik / cara
penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Hal ini
dilakukan untuk memuddahkan berlangsungkan suatu penelitian.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta
bakteri, virus dan jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan
tentang cara- cara / teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat
yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang
berbeda .
Berdasarkan
hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik
pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat
laboratorium mikrobiologi. Selain itu pula untuk mengetahui teknik sterilisasi
dari alat-alat tersebut.
B. TINJAUAN
PUSTAKA
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua
jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada
lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh
jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).
Autoklaf adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15
Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF).
Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2
(15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya
15 menit untuk 121oC. (Blacksweetranger,2008)
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3
cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi :
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan
antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan
dengan pemanasan & penyinaran.
• Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung):
membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum,
pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan
oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat
dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan
mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya
tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan :
menggunalkan autoklaf.
• Penyinaran
dengan UV
Sinar Ultra
Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh
mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari
lampu UV
3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya
menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. (Indra, 2008)
Adapun fungsi dari
dilakukannya steriliasi tersebut ialah :
·
Agar
terjamin kebersihan alat
·
Menyiapkan
peralatan dalam keadaan siap pakai
·
Mncegah
peralatan ceptat rusak
·
Mencegah
terjadinya infeksi silang
·
Sebagai
penetapan akhir alat tersebut telah siap pakai
(Anonim,2011)
C. MATERI
DAN METODE
Praktikum ini dilakukan
pada pukul 15.30 WIB di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung pada tanggal 28 Oktober 2012. Alat dan bahan yang digunakan
untuk praktikum ini adalah cawan petri, karet gelang, plastik anti panas,
alumunium oil, autoklaf, dan kertas buram.
Adapun prosedur kerja
praktikum ini sebagai berikut :
1.
Sterilisasi
Basah
a. Bungkus cawan petri dengan kertas
buram lalu masukkan kedalam plastik tahan panas.
b. Ikat plastik dengan karet, usahakan
mengikat dengan kencang agar air tidak masuk kedalam plastik.
c. Sebelum melakukan sterilisasi, periksa
banyaknya air dalam autoklaf.
d. Masukkan alat/bahan yang akan
disterilkan lalu tutup dan kencangkan sekrup pengaman.
e. Nyalakan api dan biarkan katup uap
terbuka sampai semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap. Kemudian tutup
katup uap.
f. Proses sterilisasi dimulai setelah
suhu meningkat hingga 121⁰
C dan tekanan 1 atm atau 15 lbs selama 15-20 menit.
g. Matikan api dan biarkan tekanan turun
sampai titik 0. Jangan membuka autoklaf sebelum tekanan sampai pada titik 0
karena cairan dapat tumpah atau alat-alat gelas dapat pecah.
h. Buka tutup autoklaf, lalu ambil alat.
2. Sterilisasi Kering
a. Bungkus alat/bahan yang akan
disterilisasi dengan kertas layang-layang
b. Masukkan alat/bahan yng akan
disterilkan ke dalam oven
c. Sterilisasi dilakukan pada uhu 200⁰C selama 2 jam.
D. HASIL
DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil
pengamatan yang diperoleh adalah alat dan bahan yang disterilisasi telah steril
·
Metode
yang dilakukan untuk menyeterilkan alat-alat tersebut ialah dengan metode Uap air panas bertekanan. Dalam metode ini, alat yang digunakan yaitu autoklaf.
Berikut adalah cara kerja alat ini :
Cara menggunakan
autoclave:
ü Sebelum melakukan
sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas
yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat.
ü Masukkan
peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi
botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
ü Tutup autoklaf
dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan
dikencangkan terlebih dahulu.
ü Nyalakan
autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal
15 menit pada suhu 121oC.
ü Tunggu samapai air
mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak
keluar dari klep pengaman. Kemudian klep
pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan
waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
ü Jika
alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu
tekanan dalam kompartemen turun hingga sama
dengan tekanan udara di lingkungan (jarum
pada preisure gauge menunjuk ke angka nol).
Kemudian
klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan
hati-hati.
·
Adapun
fungsi dari alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum steriliasi ini ialah
:
ü
Cawan
petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini
digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Cara
penggunaannya yaitu, medium diletakkan
di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan
ü
Autoklaf
yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat
ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep
bahaya. Otoklaf dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat
yang tidak tahan suhu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan
bantuan uap.
ü
Kertas
buram berfungsi sebagai pembungkus dari media yang akan disterilisasi.
ü
Plastik
anti panas berfungsi sebagai pembungku dati alat-alat yang akan disterilisasi
dan yang telah terbungkus oleh kertas buram.
ü
Karet
gelang berfungsi sebagai pengikat plastik yang diikatkan dengan kencang
sehingga tidak ada bakteri yang masuk kedalam alat yang disterillisasi
tersebut.
ü
Alumunium
foil berfungsi sebagai pelapis dari karet gelang agar tidak ada penguapan pada
ikatan yang dibentuk oleh karet gelang tersebut.
·
Sterilisasi
menggunakan autoklaf membutuhkan waktu
yang lebih singkat, sekitar 15 -20 menit. Suhu dan
tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi
memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara
panas. Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan tekanan 15
lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 1210C atau
249,80F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15
psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air
mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di
ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu
1210C. Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium
terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting
ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan
dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 1210C untuk mendidihkan air.
Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 1210C dan
tekanan 15 psi selama 15 menit.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf.
Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan
dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dantimer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan.
·
Berikut
adalah kekurangan dan kelebihan dari sterilisasi basah dan sterilisasi kering :
Sterilisasi basah, kelebihannya : paling efektif,waktu sterilisasi lebih
pendek daripada panas kering atau siklus kimia. Sedangkan kekurangannya : membutuhkan
sumber panas yang terus-menerus, membutuhkan peralatan yang butuh perawatan
serius, bahan plastik tidak tahan suhutinggi. Dan pada sterilisasi kering
memiliki kelebihan : murah, tidak terlalu bayak mengontrol dan kekurangannya ialah
membutuhkan listrik terus-menerus, kurang efektif di daerah terpencil,digunakan
pada benda-benda gelas atau logam,karena akan melelehkan bahan lainnya.
E. KESIMPULAN
DAN SARAN
Adapun kesimpulan dari terlaksananya
praktikum tersebut ialah :
·
Praktikan
dapat mengetahui cara mensterilkan alat-alat tersebut
·
Dalam
memilih cara sterilisasi, harus sesuai dengan jenis alat atau bahan yang
disterilisasi
Kemudian
saran dari pelaksanaan praktikum ini yaitu :
·
Praktikan
harus berhati-hati dalam melakukan sterilisasi tersebut serta memiliki sifat
ulet dan sabar
·
Alat
dalam praktikum ini harap diperbanyak sehingga praktikan tidak harus bergantian
dalam pelaksanaan praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2011,http://viorenshaflody.blogspot.com/definisi-sterilisasi-tujuan-caraproses.html.diakses tanggal 4
Oktober 2012
Blacksweetheart.,2008,http:/wordpress.com/Pengenalan-alat/
Blacksweetranger’s /Blog.htm .diakses tanggal 4 Oktober 2012
Fardiaz, Srikandi. 1992.Mikrobiologi Pangan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.
Indra., 2008,
http//ekmon-saurus/bab-3-Sterilisasi/html . diakses tanggal 4 Oktober 2012
LAMPIRAN
Dokumentasi praktikum 1 (bahan alat
dan bahan )
|
|
Gambar : Autoklaf
|
Gambar 2 : Cawan Petri
|
|
|
Gambar 3 : Karet
Gelang
|
Gambar 4 : Aumunium
Foil
|
|
|
Gambar 5 : plastik anti
panas
|
Gambar 6 : Kertas
Buram
|
makasi mb
BalasHapus