Kamis, 28 Februari 2013

STERILISASI ALAT DAN BAHAN





STERILISASI ALAT DAN BAHAN
( Laporan Praktikum Mikrobiologi )



Disusun Oleh
Glycine Astika
1114111028





JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012



HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa       : Glycine Astika
No. Pokok Mhs           : 1114111028
Program Studi             : Budidaya Perairan/Perikanan
Fakutas                       : Pertanian
Judul Praktikum          : Sterilisasi Alat dan Bahan
Tempat                        : Laboratorium Budidaya Perairan
Waktu Praktikum        : Jumat, 28 September 2012
Kelompok                    : 5 (Lima)
                       

                                                                        Bandar Lampung, 5 Oktober 2012


                                                                         


Catatan
Nilai





LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AIR (BDI 206)
STERILIASI ALAT DAN BAHAN
Disusun oleh :
Glycine Astika (NPM.1114111028)
Jurusan Budidaya Perairan/Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2012

Abstrak
Sterilisasi merupakan pembebasan semua organisme-organisme yang hidup,termasuk bakteri dan sporanya,secara kimia atau secara fisika. Fungsi dari sterilisasi ini yaitu agar bakteri-bakteri yang berada pada alat-alat yang diunakan sebagai praktikum tersebut dapat steril dan tidak terkontaminasi organisme mikro lainnya dari luar. Terdapat 3 cara  untuk melakukan sterilisasi ini yaitu mekanik, fisik dan kimiawi. Dalam praktikum ini akan dijabarkan mengenai cara fisik yaitu dengan Uap air panas bertekanan dan menngunakan alat khusus yaitu Autoklaf. Pada umunya, sterilisasi digolongkan menjadi 2 proses yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering.  Dan pada autoklaf termasuk dalam pengoperasian sterilisasi basah dimana pada proses sterilisasinya memerlikan air. Tekanan yang digunakan pada autoklaf ini umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. Alasan digunakan suhu 1210C atau 249,80F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 1210C.




A.   PENDAHULUAN

Pada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi. Para peniliti mulai mencari tahu akan apa yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut. Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik / cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Hal ini dilakukan untuk memuddahkan berlangsungkan suatu penelitian. 
 Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara / teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda .
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi. Selain itu pula untuk mengetahui teknik sterilisasi dari alat-alat tersebut.

B.   TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. (Blacksweetranger,2008)

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi :
 1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
 2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
 • Pemanasan
       a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara     langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
       b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
       c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
       d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf.
 • Penyinaran dengan UV
 Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV
 3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. (Indra, 2008)


Adapun fungsi dari dilakukannya steriliasi tersebut ialah :
·         Agar terjamin kebersihan alat
·         Menyiapkan peralatan dalam keadaan siap pakai
·         Mncegah peralatan ceptat rusak
·         Mencegah terjadinya infeksi silang
·         Sebagai penetapan akhir alat tersebut telah siap pakai
(Anonim,2011)

C.   MATERI DAN METODE
Praktikum ini dilakukan pada pukul 15.30 WIB di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tanggal 28 Oktober 2012. Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah cawan petri, karet gelang, plastik anti panas, alumunium oil, autoklaf, dan kertas buram.
Adapun prosedur kerja praktikum ini sebagai berikut :
1.    Sterilisasi Basah
a.    Bungkus cawan petri dengan kertas buram lalu masukkan kedalam plastik tahan panas.
b.    Ikat plastik dengan karet, usahakan mengikat dengan kencang agar air tidak masuk kedalam plastik.
c.    Sebelum melakukan sterilisasi, periksa banyaknya air dalam autoklaf.
d.    Masukkan alat/bahan yang akan disterilkan lalu tutup dan kencangkan sekrup pengaman.
e.    Nyalakan api dan biarkan katup uap terbuka sampai semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap. Kemudian tutup katup uap.
f.     Proses sterilisasi dimulai setelah suhu meningkat hingga 121 C dan tekanan 1 atm atau 15 lbs selama 15-20 menit.
g.    Matikan api dan biarkan tekanan turun sampai titik 0. Jangan membuka autoklaf sebelum tekanan sampai pada titik 0 karena cairan dapat tumpah atau alat-alat gelas dapat pecah.
h.    Buka tutup autoklaf, lalu ambil alat.

2.    Sterilisasi Kering
a.    Bungkus alat/bahan yang akan disterilisasi dengan kertas layang-layang
b.    Masukkan alat/bahan yng akan disterilkan ke dalam oven
c.    Sterilisasi dilakukan pada uhu 200C selama 2 jam.

D.   HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun  hasil pengamatan yang diperoleh adalah alat dan bahan yang disterilisasi telah steril
·         Metode yang dilakukan untuk menyeterilkan alat-alat tersebut ialah dengan metode Uap air panas bertekanan. Dalam metode ini, alat yang digunakan yaitu autoklaf. Berikut adalah cara kerja alat ini :
Cara menggunakan autoclave:
ü  Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
ü  Masukkan  peralatan  dan  bahan.  Jika  mensterilisasi  botol  beretutup  ulir,  maka tutup harus dikendorkan.
ü  Tutup autoklaf dengan  rapat  lalu kencangkan baut pengaman agar  tidak ada uap yang  keluar  dari  bibir  autoklaf.  Klep  pengaman  jangan  dikencangkan  terlebih dahulu.
ü  Nyalakan  autoklaf,  diatur  timer  dengan  waktu  minimal  15  menit  pada  suhu 121oC.
ü  Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan  terdesak  keluar  dari  klep  pengaman.  Kemudian  klep  pengaman  ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
ü  Jika  alarm  tanda  selesai  berbunyi,  maka  tunggu  tekanan  dalam  kompartemen turun  hingga  sama  dengan  tekanan  udara  di  lingkungan  (jarum  pada  preisure gauge  menunjuk  ke  angka  nol).  Kemudian  klep-klep  pengaman  dibuka  dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
·         Adapun fungsi dari alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum steriliasi ini ialah :
ü  Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Cara penggunaannya  yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan
ü  Autoklaf yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Otoklaf dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tidak tahan suhu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan bantuan uap.
ü  Kertas buram berfungsi sebagai pembungkus dari media yang akan disterilisasi.
ü  Plastik anti panas berfungsi sebagai pembungku dati alat-alat yang akan disterilisasi dan yang telah terbungkus oleh kertas buram.
ü  Karet gelang berfungsi sebagai pengikat plastik yang diikatkan dengan kencang sehingga tidak ada bakteri yang masuk kedalam alat yang disterillisasi tersebut.
ü  Alumunium foil berfungsi sebagai pelapis dari karet gelang agar tidak ada penguapan pada ikatan yang dibentuk oleh karet gelang tersebut.
·         Sterilisasi menggunakan autoklaf  membutuhkan waktu yang lebih singkat, sekitar 15 -20 menit. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 1210C atau 249,80F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 1210C. Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 1210C untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 1210C dan tekanan 15 psi selama 15 menit.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dantimer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan.

·         Berikut adalah kekurangan dan kelebihan dari sterilisasi basah dan sterilisasi kering :
Sterilisasi basah, kelebihannya : paling efektif,waktu sterilisasi lebih pendek daripada panas kering atau siklus kimia. Sedangkan kekurangannya : membutuhkan sumber panas yang terus-menerus, membutuhkan peralatan yang butuh perawatan serius, bahan plastik tidak tahan suhutinggi. Dan pada sterilisasi kering memiliki kelebihan : murah, tidak terlalu bayak mengontrol dan kekurangannya ialah membutuhkan listrik terus-menerus, kurang efektif di daerah terpencil,digunakan pada benda-benda gelas atau logam,karena akan melelehkan bahan lainnya.

E.    KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan dari terlaksananya praktikum tersebut ialah :
·         Praktikan dapat mengetahui cara mensterilkan alat-alat tersebut
·         Dalam memilih cara sterilisasi, harus sesuai dengan jenis alat atau bahan yang disterilisasi
Kemudian saran dari pelaksanaan praktikum ini yaitu :
·         Praktikan harus berhati-hati dalam melakukan sterilisasi tersebut serta memiliki sifat ulet dan sabar
·         Alat dalam praktikum ini harap diperbanyak sehingga praktikan tidak harus bergantian dalam pelaksanaan praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2011,http://viorenshaflody.blogspot.com/definisi-sterilisasi-tujuan-caraproses.html.diakses tanggal 4 Oktober 2012
Blacksweetheart.,2008,http:/wordpress.com/Pengenalan-alat/ Blacksweetranger’s /Blog.htm .diakses tanggal 4 Oktober 2012

Fardiaz, Srikandi. 1992.Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-3-Sterilisasi/html . diakses tanggal 4 Oktober 2012

























LAMPIRAN















Dokumentasi praktikum 1 (bahan alat dan bahan )


Gambar  : Autoklaf
Gambar 2 : Cawan Petri


Gambar 3 : Karet Gelang
Gambar 4 : Aumunium Foil

Gambar 5 : plastik anti panas
Gambar 6 : Kertas Buram


1 komentar: