Kamis, 24 November 2011

ikan black ghost

Ikan Black Ghost ( Afteronotus albifrons, Linneaus ) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai peluang bisnis yang potensial. Ikan jenis ini belum banyak dikenal oleh masyarakat tetapi saat ini beberapa pengusaha ikan hias memproduksi benih sebagai komoditas lokal maupun ekspor.
" Black Ghost " berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan merupakan ikan pendamai, yang ukurannya dapat mencapai 50 cm, tubuhnya memanjang dan pipih dengan warna tubuh hitam. Ikan ini digolongkan kedalam ikan pisau (Knifefishes), karena secara keseluruhan bentuk tubuhnya menyerupai pisau melebar dari bagian kepala dan badan kemudian melancip dibagian perut.
             Persyaratan kualitas air media yang dikehendaki ikan Black Ghost yaitu ' Soft ' ( lunak ) dan             cenderung asam, walaupun demikian ' Black Ghost ' relatif dapat hidup pada kondisi air yang bervariasi. Black Ghost juga memilih makanan jenis tertentu, dapat memakan pakan kering, beku maupun makanan hidup, walaupun demikian lebih suka jika diberi pakan cacing rambut.

Rabu, 23 November 2011

meiosis


Meiosis Tahap 1 
Pada tahap I, jumlah sel dua kali lipat, tetapi jumlah kromosom tetap utuh. Ada empat fase :
* Profase I: kromosom homolog (masing-masing kromosom memiliki sepasang kromatid) Pasangan pertama dan membentuk sinapsis (yang berpasangan dikenal sebagai bivalents). Kumparan kromosom, diikuti dengan disintegrasi membran nuklir dan chaismata (penyeberangan serat spindel) dibentuk oleh rekombinasi genetik. Artinya, pasangan kromosom homolog pertukaran beberapa fragmen dari kromatid (juga dikenal sebagai silang). 
* Metaphase I: bivalents terdiri dari empat benang kromatid menyelaraskan sepanjang bidang ekuator, dengan orientasi acak. Sentromer (titik pengikatan kromatid) dari pasangan kromosom yang dimiliki oleh serat gelendong yang meledak dari sentriol sel. Tahap ini dimana komposisi genetik sel sel ibu atau ayah didapatkan, dalam setiap kromosom. 
* Anafase I: Pada fase ini, mensegregasikan chiasmata dan kakak menarik kromatid menuju kutub masing-masing (sentriol). Setiap pasangan sel anak yang dihasilkan, adalah haploid dan mengandung 23 kromosom (kromosom masing-masing terdiri dari dua kromatid). Ini adalah fase, di mana ada satu set kromosom haploid, setiap satu anggota berisi dari pasangan kromosom homolog. 
* Telofase I: Pada fase ini, dekondensi kromosom dan membran nuklir mulai mengambil bentuk sekitar setiap pasangan kromosom set. Sekarang ada dua anak inti, setiap pasangan dua mengandung kromatid kakak, setiap pasangan menyatu di sentromer. Dan kromatid kakak tidak identik karena menyeberang yang terjadi di Profase I. 

Meiosis Tahap 2 
Pada Tahap II, ada dua set berbeda dari sel anak, yang berisi 2 pasang kromatid kakak. Fase ini lebih identik dengan fase 1 dengan proses yang terjadi mirip dengan mitosis. 

* Profase II: Sekarang membran nuklir lagi mulai hancur dan pasangan kromosom lagi mulai mengembun. Namun adik kromatid dari kromosom masing-masing pasangan masih menyatu di sentromer. Pembentukan serat gelendong terjadi lagi, dengan serat meletus dari sentriol. 
* Metaphase II: Pada fase ini, sentromer dari pasangan kromosom yang diikat kuat oleh serat poros (chaismata). Pasangan kromosom lagi bergerak sepanjang bidang khatulistiwa antara kutub. 
* Anafase II: Di sini, sentromer ditarik kuat oleh serat poros dan karenanya terpisah. Kromatid kakak yang ditarik sentriol masing-masing. 
* Telofase II: Pada akhir fase ini, ada 4 inti anak terbentuk

reaksi redoks

Bilangan oksidasi logam dalam senyawa logam transisi dapat bervariasi dari rendah ke tinggi. Bilangan oksidasi ini dapat berubah dengan reaksi redoks. Akibat hal ini, jarak ikatan dan sudut ikatan antara logam dan unsur yang terkoordinasi, atau antar logam, berubah dan pada saat tertentu keseluruhan struktur kompleks dapat terdistorsi secara dramatik atau bahkan senyawanya dapat terdekomposisi.

Reaksi senyawa logam transisi dengan berbagai bahan oksidator atau reduktor juga sangat penting dari sudut pandang sintesis. Khususnya, reaksi reduksi digunakan dalam preparasi senyawa organologam, misalnya senyawa kluster atau karbonil logam.

Sementara itu, studi transfer elektron antar kompleks, khususnya reaksi redoks senyawa kompleks logam transisi telah berkembang. Taube mendapat hadiah Nobel (1983) untuk studi reaksi transfer elektron dalam kompleks logam transisi dan mengklasifikasikan reaksi ini dalam dua mekanisme. Mekanisme transfer elektron dengan ligan jembatan digunakan bersama antara dua logam disebut dengan mekanisme koordinasi dalam, dan mekanisme reaksi yang melibatkan transfer langsung antar logam tanpa ligan jembatan disebut mekanisme koordinasi luar.

Mekanisme koordinasi dalam bila [CoCl(NH3)5]2+ direduksi dengan [Cr(OH2)6]2+, suatu kompleks senyawa antara, [(NH3)5Co-Cl-Cr(OH2)5]4+, terbentuk dengan atom khlor membentuk jembatan antara kobal dan khromium. Sebagai akibat transfer elektron antara khromium ke kobalmelalui khlor, terbentuk [Co(NH3)5Cl]+, dengan kobal direduksi dari trivalen menjadi divalen, dan [Cr(OH2)6]3+, dengan khromium dioksidasi dari divalen menjadi trivalen. Reaksi seperti ini adalah jenis reaksi redoks melalui mekanisme koordinasi dalam. Anion selain halogen yang cocok untuk pembentukan jembatan semacam ini adalah SCN-, N3-, CN-,dsb.

Mekanisme koordinasi luar. Bila [Fe(phen)3]3+ (phen adalah ortofenantrolin) direduksi dengan [Fe(CN)6]4- , tidak ada jembatan ligan antar logam dan elektron berpindah dari HOMO Fe(II) ke LUMO Fe(III) dalam waktu yang sangat singkat dan kontak langsung antar dua kompleks. Akibat transfer elektron ini, terbentuk [Fe(phen)3]2+ dan [Fe(CN)6]3-. Reaksi seperti ini adalah reaksi redoks melalui mekanisme koordinasi luar, dan karakteristik sistem kompleks yang memiliki laju substitusi ligan yang sangat lambat dibandingkan dengan laju transfer elektron, khususnya dalam sistem yang memiliki ligan yang sama tetapi bilangan oksidasi yang berbeda, [Fe(CN)6]3- dan [Fe(CN)6]4- yang memiliki laju transfer elektron yang besar. R. A. Marcus mendapatkan hadiah Nobel (1992) untuk studi mekanisme transfer elektron koordinasi luar ini.

contoh hortatory exposition


Thesis

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang tepat dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya. Arti dari Narkotika itu sendiri adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sedangkan Psikotropika bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Dan zat adiktif adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Contohnya : Alkohol , rokok, cofein.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan masyarakat kini semakin meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, tetapi karena generasi muda saat ini banyak yang mengkonsumsi narkoba maka satu persatu generasi muda hilang di gerogoti zat adikif sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran terbanyak dari penyebaran narkoba adalah para remaja. Penyalahgunaan narkoba selain merugikan kesehatan diri sendiri juga berdampak negatif terhadap kehidupan ekonomi dan sosial seseorang. Penyalahgunaan narkoba dapat merusak ekonomi karena sifat obat yang membuat ketergantungan, dimana tubuh pengguna selalu meminta tambahan dosis dan dengan harga obat-obatan jenis narkoba yang tergolong relatif mahal maka hal tersebut secara ekonomis sangat merugikan. Ekonomi keluarga bisa habis jika keluarga tidak mampu lagi membiayai ketergantungan keluarganya terhadap narkoba, bahkan hal ini bisa berdampak buruk yaitu bisa menimbulkan persoalan kriminalitas seperti pencurian, penodongan bahkan perampokan. Keharmonisan keluarga pun bisa terganggu jika salah satu atau beberapa orang anggota keluarga menjadi pecandu. Sifat obat yang merusak secara fisik maupun psikis akan berdampak kepada ketidaknyamanan hubungan sosial dalam keluarga. Penyalahguna narkoba juga menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Perilaku pengguna yang tidak terkontrol dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Terlebih jika dikaitkan dengan timbulnya berbagai penyakit yang menyertainya seperti Hepatitis, HIV/AIDS, bahkan kematian.
Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba secara berlebihan akan  beresiko  kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai, dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya dia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat, dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi pemakainya setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas control dan dapat menimbulkan penyakit bagi pemakainya  karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru. Penyalahgunaan Narkotika juga akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacam-macam bahaya antara lain : Pertama, terhadap diri sendiri, contohnya : mampu merubah kepribadiannya, menimbulkan sifat masa bodoh, suka berhubungan seks, tidak segan-segan menyiksa diri, menjadi seorang pemalas, semangat belajar menurun. Kedua terhadap keluarga, contohnya : suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri, melawan kepada orang tua.
Ketiga terhadap masyarakat, contohnya :melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat, melakukan tindak criminal, dan mengganggu ketertiban umum.


Argument

            Menurut saya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan masyarakat saat ini semakin meningkat, hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari korban didaerah sekolah, diskotik, dan tempat pelacuran. Saat ini, narkoba digunakan lebih dari obat-obat di masyarakat kita. Hal ini termasuk penggunaan obat untuk remaja. Mereka percaya bahwa narkoba akan membantu mereka berpikir lebih baik, menjadi lebih populer, tetap lebih aktif, atau menjadi atlet. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa obat akan membantu mereka melarikan diri masalah mereka. Tapi seperti telah kita ketahui dengan baik sebelum obat tidak bisa memecahkan masalah. Mereka hanya menyembunyikan perasaan dan masalah. Ketika obat habis, perasaan dan masalah tetap, atau menjadi lebih buruk.

Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, dan pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan tetapi sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Karena orang tua sangat berperan penting dan diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba. Selain itu banyak sekali dampak negative dari penyalahgunaan narkoba terhadap pemakainya ada dampak langsung maupun dampak tidak langsung.

Contoh dari dampak langsung , seperti : merusak susunan syaraf pusat atau merusak organ-organ tubuh lainnya, perubahan dalam sikap dan kepribadian,  sering membolos dan menurunnya nilai-nilai pelajaran, menjadi mudah tersinggung dan mudah marah, sering mengantuk dan malas, tidak mempedulikan kesehatannya dan dapat menyebabkan kegilaan bahkan kematian. Sedangkan, contoh dari dampak tak langsung, seperti : suka mencuri uang untuk membeli narkoba, dikucilkan dalam masyarakat dan dalam pergaulan orang-orang yang baik, keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang, Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi, tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak criminal, dosa akan terus bertambah karena lupa dengan kewajiban Allah serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh agama , bisa di masukkan ke dalam  penjara yang sangat menyiksa lahir batin.
Selain itu penyalahgunaan narkoba sangat berdampak pada emosional karena pada saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat
mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya.
Terutama bila orang tersebut pada dasarnya memang orang yang emosional
dan bertemperamen panas. Emosi seorang pecandu narkoba sangat labil dan bisa berubah kapan saja. Satu saat tampaknya ia baik-baik saja, tetapi di bawah pengaruh narkoba semenit kemudian ia bisa berubah menjadi suka mengamuk, melempar barang-barang, dan bahkan memukuli siapapun yang ada di dekatnya. Mereka tidak segan- segan memukul istri atau anak-anak bahkan orangtua mereka sendiri. Karena melakukansemua tindakan kekerasan itu di bawah pengaruh narkoba, maka terkadang ia tidak ingat apa yang telah dilakukannya.

Saya pikir pengguna narkoba memiliki beberapa faktor yang menyebabkan mereka mengkonsumsi narkoba. Pertama, factor lingkungan, seperti rasa ingin tahunya lalu ia ingin mencoba, lalu adanya kesempatan karena orang tuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing dan kurangnya kasih sayang dari keluarga ataupun broken home. Kedua, factor kepribadian, seperti : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani.
Tetapi dengan kita memakai narkoba kita hanya merasakan kesenangan sesaat setelah itu kita akan merasakan menyesal, karena setelah kita mengkonsumsi narkoba kemungkinan umur kita akan semakin pendek dan pastinya diri kita menjauh dari Allah.



Rekomendasi
           
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah semestinya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan pemerintah harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak bangsa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Pertama, dengan mengikutsertakan keluarga karena orangtua memiliki peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Cara untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah.

Kedua, dengan memberikan penyuluhan dari Badan Narkotika atau dari pihak kepolisan ke sekolah-sekolah agar para pelajar mengerti dan mengetahui bahaya mengkonsumsi narkoba dan banyak sekali dampak bagi diri mereka.
Ketiga, pendidikan moral dan keagamaan yang harus lebih ditekankan kepada siswa karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini mereka jalani. Dan Jika orang tua mengetahui anaknya menyalahgunakan narkoba orang tua harus bersikap tenang kendalikan emosi, marah, tersinggung atau rasa bersalah tidak ada gunanya. Hargai kejujuran anak itu, bila anak sudah mengaku menggunakan narkoba, janganlah memperlihatkan reaksi marah justru orang tua perlu bersyukur bahwa anak mau bersikap jujur.


Oleh sebab itu, kita  tidak boleh menyalahgunakan produk yang mengandung bahan zat adiktif yang mempunyai fungsi tertentu dan di salah gunakan sebagai narkoba, contohnya : Alkohol, fungsinya sebagai perlengkapan medis tetapi di salah gunakan sebagai bahan yang dapat memabukkan. Dan jangan bergaul dengan orang yang sudah mengkonsumsi narkoba karena itu dapat membuat kita terjerumus ke dunia narkoba. Maka mulai saat ini hindarilah yang namanya obat-obatan terlarang jangan sekali-kali mencoba karena itu sangat dilarang oleh hukum maupun agama. Selain itu, banyak sekali kerugian yang kita dapat jika kita mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Dekatkanlah diri kita kepada Allah SWT agar kita terhindar dari hal-hal yang ingin menjerumuskan kita ke jalan yang salah. Janganlah sia-siakan hidup kita hanya untuk kesenangan sesaat.

indonesian culture

INDONESIAN CULTURE
THE JAVANESE
The area of Java is very vast covering central and east Java island. In ancient time Mataram kingdom which are now the the special district of Yogyakarta and Solo in Central Java were the center of their culture. In 1755 the kingdom was splited into 2, one is the Sultanate of Yogyakarta, and one other is Kasunanan of Surakarta ( both are Islamic kingdoms ). Javanese speak complex dialect which introduces social status. In general the dialect is divided into two levels that are "Ngoko" dialect which is spoken among known partners, and "Krama" dialect which is spoken among those who are not known each other and for those whose social status is considered higher. Both Ngoko and Krama have more further variations, when it was spoken for palace member, higher status level, or more senior people, or for lower level, etc.

Java land is the most densely populated in Indonesia. Many big cities are still developing such as Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Blitar, and Malang. While dozens of medium to small cities still heavy with population. So the welfare of the people is still a tremendous big works. Still a large part of the population working on the land cultivating rice, cassava ( marlihot utilissima Phl), corn (zea mays L), yam (ipomea batatas poir ), Kacang ( vigna sinencis), gude (cjamis cajan), soya ( glycine soya Bth ), bean (arachis hypogen L), etc.

Some people work in government offices, private companies, trades and especially near the beaches as fishermen. Personal ownership of land in Java is the same as other areas in Indonesia. The ownership is transferred down from generation to generation, divided among the heirs. That is why in Java most family has a small land for farming.

Kinship system in Java is almost the same as in Bali, that is forbidden to marry between brother and sister, nephew, and children among brothers and sisters, and marry older woman. There are many ways a man and a woman come to their marriage status. First the family of the man come to the family of the woman to request their daughter, and this is the normal procedure. Second is when a man after dedicated himself to the parent of the woman, than is given as a present to marry their daughter. Third is the present from royal family. Fourth is the family of the woman come to the family of man to request. Fifth is when a marriage is arranged by both parents, in this case the marriage will be an imperative and forced by both parents. This way is become very rare and might be disappear in the future. Divorce in some reasons is accepted due to the absence of child, inability of husband to give welfare to the wife, and other reasonable causes.

In Javanese society there is class considered high status such as "bandara-bandara" consist of royal family lineage, and the "priyayi" the government workers and learnt persons. In contrast to above 2 groups is a class called "wong cilik" means small people, those are the common people which is mostly poor. Based on religious characteristics there are "Santri" and "Kejawen" Santri is Moslem that is very obedience with Islamic rules, while Kejawen is Moslem but they are not praying nor have the idea to go for a haj to Mecca.

Organizationally, the smaller unit of administration is called Desa or Kelurahan with head called "Lurah" Once again the understanding of Desa in Java contains much different affairs compared those a Desa in Bali. A Desa in Java is an administrative area as a bridge between Indonesian government with local organization.

Islam has been is the majority religion in Java, not question about that as at every corner of the land we can see mosques. Not all Javanese practice religious rituals according to the Islamic doctrines. As already mentioned there are "Kejawen", and also many people are Christian, Hindu, Buddhist, and others. The Moslem-Kejawen believe that there is an omni-power incomparable wherever and whenever it does.. This supreme power is called "Kesakten" Below kesakten there are ancestor's spirits, good and evil spirits which can affect human life. In conjunction with this power and spirits they make an offering and a feast for the blessing ceremony. Those rituals such as:
  1. Life circle rites including many ritual after death. Basically there are ritual from Pregnancy - Birth - Life - Death - After Death.
  2. Various ritual for the Desa, Rice field, and Land cultivation,
  3. Various ritual for the Moslem holidays,
  4. Ritual for special event such as opening new house, diseases, long journey etc.
During the ritual they make an offering and is dedicated to supreme power and the lower invisible beings. Even, after death they have ceremonies after 3, 7, 40, 100, and 1000 days.

In their ritualistic tradition it is very clear that influence of Hindu is still very strong observing from the names they use, and some specific beliefs which arises such as (1) a belief of good and evil spirits, (2) a belief mixed between Moslem and Hindu, (3) a belief showing Hindu characters, (4) a belief in mystic. They are all in search of human welfare.

Various tourism interests are spreaded over Java from western tip to eastern tip of the island. Lately the security concern is arises due to the economic crisis of the country which is not last yet.
Balinese Culture
Balinese culture is a unique combination of spirituality, religion, tradition and art. Religion is considered to be art and it seems that almost every Balinese is a devoted artist, spending 'free time' applying skills and images which have been passed down from generation to generation and grasped from a very young age. Expressed through beautiful and intricate paintings, extraordinary carvings, superb weaving, and even in rice decorations that cover the myriad shrines found in public areas, in paddy fields or in homes, the island is alive with art and religious homage.
Sekala and Niskala
Balinese culture is a complex event characterised by diversity and adaptability. A central dictum in Balinese thinking is the concept of Desa - Kala - Patra, (time, place and situation), a dynamic notion holding that traditional thinking will blend in harmony with the new. The Balinese distinguish between Sekala, the material, and Niskala the eternal. Reality is a coincidence of the material and the eternal real.
One does not exist without the other. The world, therefore, is the product of the interaction of Sekala and Niskala.
Temple Festivals
Temple festivals are commonplace. Each village will hold some sort of colourful ceremony for each one of its own temples a couple of times a year. Add to this the rituals and celebrations for each persons' passage from birth, puberty, marriage, childbirth to death and the after-world, and include the major island-wide celebrations like Galungan, Kuningan and Nyepi; the day of silence when the whole island closes down in fear of evil spirits flying in from the sea, and you can begin to understand how important religion in Bali is.
Hindu Dharma
Art, culture and day to day activities for most Balinese are strongly bonded to a unique form of Hinduism called Hindu Dharma, which is widely thought to be the closest example to the religion and social framework that existed in Java during the zenith of its power and is now found nowhere else. Classical dance dramas based on the old Hindu epics of the Ramayana and the Mahabarata which arrived from Java, are like everywhere else in Indonesia, mixed with pre-Hindu animist belief and peculiar local folklore. Not all Balinese adopted the new Hindu religion though. The Bali Aga who now live in isolated groups in the mountains at Trunyan and Tenganan, for example, preferred their ancient animist beliefs, which are still practiced and remain largely intact today.
Balinese belief systems
The very soul of Bali and Balinese belief systems is rooted in religion and is expressed in art forms and skills that have been passionately preserved over the centuries. During the mid sixteenth century Bali reached a cultural climax, which encouraged and developed elaborate arts and customs, which are the foundations of what is practiced today. In a sense they have changed very little since that time, but as has been the case throughout much of the Indonesian archipelago, adaptation of new environments is absolutely essential for survival. It was at this time that the Javanese Hindu and the Balinese calendars were combined and a complex schedule of rituals and ceremonies was defined. Nine great temples, the Pura Agung, were also built, linking the structure of the new calendar with that of the gods. The most sacred being the Mother Temple, Pura Besakih, built high on the slopes of Bali 's most sacred mountain, Gunung Agung.

example hortatory exposition

Thesis

Narcotics, psychotropic and other addictive substances (drug) is usually called drug is a type of drug / substance is required in the medical world. However, if used without proper restrictions and supervision can caused dependency and can endanger the health of even user soul. The meaning of the Narcotics itself is a substance / drug derived from synthetic or semi-synthetic plants that can lower consciousness, loss of taste, reduce to eliminate pain and can caused dependence. While psychotropic drugs are not efficacious psychoactive through selective effect on the central nervous system that causes typical changes in mental activity and behavior. And other addictive substances are not ingredients that its use of narcotics or psychotropic drugs can caused both psychological or physical dependence. For example: Alcohol, cigarettes, cofein.
Drug abuse and illegal drugs in the community is now increasing. The rise of deviant behavior in the young generation, can dangerous for life of this nation in the future. Because the young as a generation that is expected to become the successor to the nation, but because many young people now are taking drugs so one by one the younger generation is lost in Killing by adikif substance so that young can not be thinking clearly. As a result, generation of a strong hope and intelligent nation would only stay memorable. Most of the spread of drug targets are teenagers. Drug abuse in addition to harmful health yourself is also negatively impact a person's social and economic life. Drug abuse could damage the economy because of the nature of drug dependence, where the body of users always ask for extra doses and with the price of medicines which are relatively expensive drugs then it is economically very harmful.
Family economy could be discharged if the family could no longer pay their families against drug addiction, even this can be bad which can cause the problem of crime such as theft, robbery hold-up even. Family harmony can be disrupted if one or more family members become addicted. The nature of drugs that damage the physical and psychological discomfort will affect social relations within the family. Drug abusers also cause unrest in society. Uncontrolled user behavior can disturb public order and security. Especially if associated with the accompanying spread of various diseases such as Hepatitis, HIV / AIDS, and even death.
Many people think for them already taking drugs to excess will be at risk of death because substances contained in drugs disturbing their immune system so that in a relatively short time can be claimed soul of the user, to act reckless / suicide because users tend to have properties indifferent to the environment he considers himself not useful for this environment which encourages to act reckless, can cause loss of control for the wearer after consuming narcotics. Substances contained in them directly to work attacking nerves in the brain that tends to make impatient and loose control and can cause disease for the wearer because of the Narcotics contain substances that have side effects that cause new diseases.
Drug abuse also affects the nature of a person and cause a variety of dangers, among others: First, to ourself, for example: able to change his personality, causing indifferent nature, like having sex, do not hesitate to torture self, being a lazy, the spirit of learning decreased. Secondly, the family, for example: like stealing items in their own homes, against the parents.
Thirdly, to society, for example: breaking the norms prevailing in society, committing a crime, and disturbing public order.


Argument
           
I think drug abuse and illegal drugs among the society is increasing, up to now has been almost no spread of drugs can be prevented. Given the almost entire population of the world can easily get drugs from people who are not responsible. For example, from drug dealers who like to look for victims in the area schools, discos, and in brothels. Currently, drugs are used more than drugs in our society. This includes the use of drugs for teenagers. They believe that the drug will help them think better, become more popular, still more active, or become an athlete. Most of them thought that the drug would help them escape their problems. But as we know it well before the drugs can not solve the problem. They simply hide feelings and problems. When the medication runs out, feelings and problems remain, or become worse.
Of course This is can make parents, and the government worried about the spread of drug abuse that is too reigned willingly. Drug eradication efforts have often done, but less likely to avoid drugs than among adolescents and adults, even children of elementary and junior high school that fall was a lot of drugs. Until now the most effective efforts to prevent drug abuse in children from families of education. Because parents play a significant role and is expected to supervise and educate their children to always stay away from drugs. Also a lot of the negative impact of drug abuse against the wearer have a direct impact and indirect impacts.
Examples of direct impacts, such as: central nervous system damage or damage to other body organs, changes in attitude and personality, often absent and declining values lessons, become irritable and easily angry, often sleepy and lazy, do not care about their health and can cause craziness and even death. Meanwhile, examples of indirect impacts, such as: like stealing money to buy drugs, being isolated in society and in their dealings with people who are good, big shame because the family will have family members who use illegal substances, and lost learning chance may be excluded from school or college, no longer be trusted by others because most drug addicts would love to lie and committing a crime, sin will continue to grow because forget the obligations of God and live a life which is prohibited by religion, can be put in jail a very excruciating birth inner.
Beside that, drug abuse very impact of the emotional because at the time of use drugs, moods, feelings, and emotions of someone involved affected. One of the effects created by the drug is the change in mood. Drugs can lead to extreme feelings, moods or emotions of users. Especially when the person is basically an emotional person and hot tempered. Emotions a drug addict very unstable and can change at any time. One moment he seems fine, but under the influence of drugs a minute later he could turn into tantrums, throwing things, and even beat up anyone who is nearby. They did not hesitate to beat their wife or children and even their own parents. Because it does all acts of violence under the influence of drugs, so sometimes he does not remember what he had done.
I think that drug users have some factors that cause them to consume drugs. Firstly, the environmental factors, such as his curiosity and he wants to try, then the chance because their parents busy with their respective activities and the lack of affection from family or broken home. Secondly, personality factors, such as: feelings of inferiority in the social the environmental in the community or at school, work, etc., they overcome these problems by drugs abusing or alcohol psykotropika done to cover up their lack so that they get what they want, such as more active and brave.

But with drugs we use we just feel the pleasure shortly after that we will feel sorry, because after we taking drugs likely we will be more short-ages and of course ourselves away from God.

Recommendation
           
Prevention efforts to the spread of drugs among students, it should be our responsibility. In this case all parties including parents, teachers, and governments must become actively involved in drug aware threats to the nation's children. There are several things to consider when conducting anti-drug programs in schools. Firstly, with involving families because parents have an important role in shaping the belief in the use of drugs in children. How to change family attitudes to use drug, including improving parenting parents in order to create communication and a better environment at home.

Secondly, with providing information from the National Narcotics or from the Police to the schools for the students to understand and know the dangers of consume drugs and a lot of impact for themselves.
Thirdly, moral and religious education should be more emphasized to the students because one of causes of children's entry into this vicious circle is the lack of moral and religious education that they absorb, so that this disgraceful act like they live.
And If parents know their children drug-abusing parents must be calm, controlled emotion, angry, hurt or guilt is useless. Appreciate the honesty of the child, if the child already admitted using drugs, do not show angry reaction, parents should be grateful that the kids want to be honest.

Therefore, we must not abusing the products containing addictive substances that have specific functions and misused as a drug, for example: Alcohol, function as a medical equipment but in material that could be misused as intoxicants. And do not hang out with people who are already consume drugs because it can make us fall into the drug world. So from now on avoid such thing as illegal drugs you should never try because it is prohibited by law or religion. Also, a lot of loss that we can if we take these drugs. Us draw near to God so that we avoid things that want to plunge us into the wrong path. Do not waste our lives just for the novelty.