Kamis, 28 Februari 2013

PEWARNAAN BAKTERI




PEWARNAAN BAKTERI
( Laporan Praktikum Mikrobiologi )



Disusun Oleh
Glycine Astika
1114111028







JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012


HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa            : Glycine Astika
No. Pokok Mhs                : 1114111028
Program Studi                  : Budidaya Perairan/Perikanan
Fakutas                            : Pertanian
Judul Praktikum               : Pewarnaan Bakteri
Tempat                             : Laboratorium Budidaya Perairan
Waktu Praktikum             : Jumat, 16 Oktober 2012
Kelompok                         : 5 (Lima)

Bandar Lampung, 23 Oktober 2012


 

Catatan
Nilai




LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AIR (BDI 206)
PEWARNAAN BAKTERI
Disusun oleh :
Glycine Astika (NPM.1114111028)
Jurusan Budidaya Perairan/Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2012

Abstrak
Pada praktikum kali ini, dilakukan pewarnaaan pada bakteri yang berfungsi untuk dapat melihat morfologi dari bakteri atau untuk melihat struktur selnya, seperti spora, flagella dn bhan inklusi yang mengandung zat pati dan grnula fosfat.  hal ini dikarenakan bakteri atau mikroba yang ukurannya mikroskopis tidak memiliki kemampuan untuk mengadopsi atau membiaskan cahaya. Pada praktikum pewarnaan ini, dilakukan dengan dua cara yaitu pewarnaan sederhana dan pewarnaan gram. Dapat dilihat pada bagian hasil dan pembahasan pada laporan ini untuk hasil-hasil dari praktikum pewarnaan ini. Ada bakteri yang tidak teridentifkasi dan adapula bakteri yang dapat teridentifiasi. Pada media air sumur, tidak dapat menghasilkan bakteri yang murni sehingga digantikan dengan bakteri streptococcus sp. Untuk proses pewarnaannya.
Kata kunci : pewarnaan,mikroba, mikroskopis, bakteri, morfologi.

A.  PENDAHULUAN
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi.  Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarna asam ini disebut pewrna negatif. Contoh pewarna asam misalnya : tinta cina, larutan Nigrosin, asam pikrat, eosin dan lain-lain. Pewarnaan basa bisa terjadi biasenyawa pewarna bersifat positif, sehingga akan diikat oleh dinding sel bakteri dan sel bakteri jadi terwarna dan terlihat. Contoh dari pewarna basa misalnya metilin biru, kristal violet, safranin dan lain-lain. Teknik pewarnaan asam basa ini hanya menggunakan satu jenis senyawa pewarna, teknik ini disebut pewarna sederhana. Pewarnaan sederhana ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentukmaupun susunan sel. Teknik pewarnaan yang lain adalah pewarnaan diferensial, yang menggunakan senyawa pewarna yang lebih dari satu jenis. Diperlukan untuk mengelompokkan bakteri misalnya, bakteri gram positif dan bakteri gram negatif atau bakteri tahan asam dan tidak tahan asam. Juga diperlukan untuk mengamati struktur bakteri seperti flagela, kapsula, spora dan nukleus. Teknik pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian dan kecermatan bekerja serta mengikuti aturan dasar yang belaku.
Adapun tujuan dari pewarnaan bakteri ini ialah agar praktikan mampu melakukan berbagai cara pewarnaan bakteri sesuia dengan peruntukannya.


B.  TINJAUAN PUSTAKA
Adapun spesies bakteri yang terdapat pada sampel yaitu :
Air tambak pada kelmopok 5 Protoperidinium divergens Synonym(s): Peridinium divergens Ehrenberg 1840Ukuran panjang: 75-85 µm, lebar : 56-65 µm pengaruh plankton nyala ini kadang dapat mengganggu pernapasan udang karena jenis protoperidium juga masih sekeluarga dengan “red tide” si protocentrum. Vibrio harveyi Cek bakteri nyala dilakukan dengan media (mikrobiologi) TCBS, jika ditemukan koloni yang nyala dari TCBS kemungkinan besar terdapat Vibrio harveyi yang terkenal sangat ganas. Vivrio Harveyi kebanyakan menyerang PL dan mudah terlihat jika kantong benur dilihat di ruangan gelap total. (marjokotriwahyud.2011)
Air laut terdapat pada kelompok 1 , ditemukan bakteri Edwardsiella tarda dan Mycobacterium spp. E. tarda ini merupakan bakteri anaerob berflagellata gram negatif yang biasa menyerang ikan dan manusia. Sampai sejak penemuannya pada tahun 1969, masih sedikit yang diketahui tentang bakteri ini. E. tarda ini sangat berbahaya bagi ikan karena dapat menyerang ekosistem seluruh perikanan dan agrokultur tambak. Di saat di pertambakan tersebut sering menggunakan antibiotik untuk mencegah penyakit, E. tarda dapat menciptakan kekebalan terhadap antibiotik tersebut sehingga semakin kuat.
Air tawar : aeromonas hydropilla dan edwardsiella flavobacterium. Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan suatu bakteri berbentuk batang, gram negatif, motil/bergerak dengan flagella polar, yang pada umumnya terdapat pada perairan dengan bahan organik yang tinggi. Bakteri gram negatif adalah organisme yang tidak dapat menahan zat pewarna setelah dicuci dengan alkohol 95%). Dinding sel bakteri gram  negatif mengandung lebih sedikit peptidoglikan tetapi di luar lapisan peptidoglikan ada struktur membran kedua yang tersusun dari protein, fosfolipida, dan lipopolisakarida Aeromonas hydrophila tidak hanya mampu menyerang ikan mas, melainkan dapat juga menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, termasuk juga didalamnya ikan lele . Selain menyerang ikan air tawar, bakteri A. hydrophila juga dapat menyerang manusia yaitu yang bersifat enterotoksigenik dan cukup potensial terhadap patogenitas di saluran pencernaan manusia. Aeromonas hydrophila menghasilkan berbagai toksin ekstraseluler salah satunya Aerolysin yang mungkin merupakan faktor virulen. (anonim, 2012)
Air sumur : Escherichia coli dan vibrio sp. Vibrio sp mempunyai sifat-sifat umum yaitu berbentuk batang ynag bengkok, mempunyai satu batang cambuk yang yang terletak pada salah satu ujung batangnya Vibrio sp mempunyai ukuran panjang 1-3 mikron dan diameter 0,4-0,6 mikron dan dapat tumbuh pada pH 6,4-9,6 dengan pH optimum 7,8-8,0. Selanjutnya Vibrio sp dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbon dan pada Uji Methyl Red menunjukkan hasil yang positif. Bakteri ini dapat menfermentasi glukosa, maltosa, manitol serta sukrosa menjadi asam tanpa gas, bersifat katalase dan oksidase positif. Kontaminasi bakteri ini pada manusia dapat terjadi bila mengkontaminasi makanan dan hasil-hasil laut, akibat penanganan dan perlakuan yang keliru. Vibrio sp dapat mengakibatkan gastroenteritis dengan gejala umum yaitu diare encer dan seringkali berdarah, muntah, mual, demam dan kram perut. Bakteri Coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri Coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan Coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain.  Jadi, Coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan Coliform, artinya, kualitas air semakin baik.
Air aquarium  : nitromonas dan nitrobacter . Nitrosomonas, yang mampu menguraikan ammonia. Bakteri ini bisa ditemukan pada hampir semua ekosistem. Umumnya mereka termasuk bakteri aerobic yang membutuhkan oksigen untuk hidup dan berkembang biak. Bakteri ini membentuk koloni dimana saja asalkan tersedia cukup ammonia dan oksigen. Nitrosomonas menguraikan ammonia menjadi Nitrit, yang merupakan senyawa beracun bagi koi. Nitrit menjadi makanan bakteri Nitrobacter dan menghasilkan senyawa Nitrat. Melihat keterkaitannya, lumrah bila kita menemukan kedua bakteri itu bersama dalam kolam. Walaupun berbahaya, koi masih mampu bertahan dengan kadar Nitrit dua kali kadar ammonia. (anonim, 2012)
Air PDAM : Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang. Vibrio sp mempunyai sifat-sifat umum yaitu berbentuk batang ynag bengkok, mempunyai satu batang cambuk yang yang terletak pada salah satu ujung batangnya. Vibrio sp mempunyai ukuran panjang 1-3 mikron dan diameter 0,4-0,6 mikron dan dapat tumbuh pada pH 6,4-9,6 dengan pH optimum 7,8-8,0 Menggunakan sitrat sebagai sumber karbon dan pada Uji Methyl Red menunjukkan hasil yang positif. Bakteri ini dapat menfermentasi glukosa, maltosa, manitol serta sukrosa menjadi asam tanpa gas, bersifat katalase dan oksidase positif. Kontaminasi bakteri ini pada manusia dapat terjadi bila mengkontaminasi makanan dan hasil-hasil laut, akibat penanganan dan perlakuan yang keliru. Vibrio sp dapat mengakibatkan gastroenteritis dengan gejala umum yaitu diare encer dan seringkali berdarah, muntah, mual, demam dan kram perut.
Air kolam : aeromonas sp. Dan euglenophyta. Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang bersifat autorof, karena memiliki klorofil a dan b, b karoten dan beberapa xanthofil yaitu astaxanthin yang dikenal juga sebagai euglenarodhon atau haematokrom. Euglena sanguinea mempunyai astaxanthin sangat banyak sehingga menyebabkan air kolam berwarna merah. Kloroplast berbentuk bulat, seperti pita, bintang atau menyerupai jala. Mempunyai pirenoid. Cadangan makanan berupa paramilum (b 1-3 polimer glukosa) yang terletak di dalam sitoplasma, tidak seperi Chlorophyta amilumnya terdapat di dalam kloroplast. Euglenophyta disebut juga Euglenoidina, merupakan organisme yang motil karena memiliki 1 – 3 flagella di bagian anteriornya. Sel organisme ini tidak memiliki dinding, tubuh hanya diliputyi pellicle yang sering disebut periplas yang terletak tepat di bawah plasmalemma.
Air kolam lele : Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla (Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan suatu bakteri berbentuk batang, gram negatif, motil/bergerak dengan flagella polar, yang pada umumnya terdapat pada perairan dengan bahan organik yang tinggi. Bakteri gram negatif adalah organisme yang tidak dapat menahan zat pewarna setelah dicuci dengan alkohol 95%. Dinding sel bakteri gram  negatif mengandung lebih sedikit peptidoglikan tetapi di luar lapisan peptidoglikan ada struktur membran kedua yang tersusun dari protein, fosfolipida, dan lipopolisakarida. Aeromonas hydrophila tidak hanya mampu menyerang ikan mas, melainkan dapat juga menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, termasuk juga didalamnya ikan lele. Selain menyerang ikan air tawar, bakteri A. hydrophila juga dapat menyerang manusia  yaitu yang bersifat enterotoksigenik dan cukup potensial terhadap patogenitas di saluran pencernaan manusia. Aeromonas hydrophila menghasilkan berbagai toksin ekstraseluler salah satunya Aerolysin yang mungkin merupakan faktor virulen.(anonim.2012)  
Streptococus sp. ialah bakteri Gram-positif bentuk bundar yang tumbuh dalam rantai panjang dan merupakan penyebab infeksi Streptococcus Grup A. Streptococcus pyogenes menampakkan antigen grup A di dinding selnya dan beta-hemolisis saat dikultur di plat agar darah. Streptococcus pyogenes khas memproduksi zona beta-hemolisis yang besar, gangguan eritrosit sempurna dan pelepasan hemoglobin, sehingga kemudian disebut Streptococcus Grup A (beta-hemolisis). Streptococcus bersifat katalase-negatif. (wikipedia, 2012)

C.   MATERIAL DAN METODE
Praktikum “Pewarnaan Bakteri” ini dilakukan pada hari selasa , 16 oktober 2012 pukul 11.30 WIB di Lab. Perikanan, K, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain pipet tetes, gelas benda, jarum ose, bunsen, tissue, penjepit, baki, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah bakteri Streptococcus sp, Larutan biru metilen, aquades, dan kertas saring, larutan Kristal violet, aquades, larutan safranin, aquades, aseton alcohol, larutan biru metilen, minyak immerse.
Adapun cara kerja untuk praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.   Pewarnaan sederhana
a)   Di buat preparat ulas
b)   Diberi larutan biru metilen dibiarkan selama 30 edetik.
c)   Dicuci dam dikeringkan dengan kertas sering
d)   Diamati dibawah mikroskop
2.   Pewarnaan Gram
a)   Dibuat preparat ulas, lalu difiksasi di atas api
b)   Diberi larutan Kristal violet selama 30 detik
c)   Dicuci dengan air selama 5 detik
d)   Diberi larutan lugol selama 1 menit
e)   Dicuci dengan air selama 5 detik
f)    Diberi larutan pemucat selama 10-20 detik. Dilakukan setetes demi setetes sampai Kristal violet hilang dari preparat. Perhatikan waktu pemucatan yang terlalu lama dapat menyebabkan hasil pewarnaan yang menyimpang.
g)   Dicuci dengan air selama 5 detik
h)   Diberi larutan safranin selama 15 detik
i)    Dicuci dengan air selama 5 detik, kemudian dikeringkan dengan kertas saring.
j)    Diperhatikan warna akhir yang terbentuk, organisme gram positif akan berwarna biru atau ungu, sedangkan organisme gram negative akan berwarna merah muda atau merah.
k)   Di amati dibawah mikroskop dengan penambahan minyak imersi.

D.  HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :





Pewarnaan sederhana kelompok 1
Pewarnaan gram kelompok 1
Pewarnaan sederhana kelompok 2
Pewarnaan gram kelompok 2
Pewarnaan sederhana kelompok 3
Pewarnaan gram kelompok 3

Pewarnaan sederhana kelompok 4
Pewarnaan gram kelompok 4
Pewarnaan sederhana kelompok 5
Pewarnaan gram kelompok 5
Pewarnaan sederhana kelompok 6
Pewarnaan gram kelompok 6


Pewarnaan sederhana kelompok 7
Pewarnaan gram kelompok 7
Identifikasi jenis bakteri :
-     Bakteri pada kelompok 1 (air laut) : Edwardsiella tarda dan Mycobacterium spp.
-     Bakteri pada kelompok 2 (air PDAM) : E.coli dan Coliform
-     Bakteri pada kelompok 3 bakteri belum teridentifikasi
-     Bakteri pada kelompok 4 bakteri belum teridentifikasi
-     Bakteri pada kelompok 5 (air tambak udang) : Pseudomonas aeruginosa dan Vibrio spp.
-     Bakteri pada kelompok 6 bakteri belum teridentifikasi
-     Bakteri pada kelompok 7 bakteri belum teridentifikasi
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa. Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarna asam ini disebut pewrna negatif. Contoh pewarna asam misalnya : tinta cina, larutan Nigrosin, asam pikrat, eosin dan lain-lain. Pewarnaan basa bisa terjadi biasenyawa pewarna bersifat positif, sehingga akan diikat oleh dinding sel bakteri dan sel bakteri jadi terwarna dan terlihat. Contoh dari pewarna basa misalnya metilin biru, kristal violet, safranin dan lain-lain.
Pewarnaan diferensial artinya pewaraan yang menggunakan labih dari satu macam zat warna, seperti pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam. Sedangkan pewarnaan khusus artinya pewarnaan yang dipakai untuk mewarnai bagian-bagian sel atau bakteri tertentu yang sukar diwarnai dengan menggunakan pewarnaan biasa.
Berwarna ungu. Merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi warna mikroorganisme target. Crystal Violet bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam , dengan begitu sel mikroorganisme yang transparan akan terlihat berwarna (Ungu).
Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum digunakan. Disebut demikian karena hanya digunakan satu jenis cat pewarna untuk mewarnai organisme. Kebanyakan bakteri telah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofil (suka akanbasa). Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin(komponen kromofornya bersifat positif). Pewarnaan sederhana ini memungkinkan dibedakannya bakteri dengan bermacam-macam tipe morfologi (coccus, vibrio, basillus, dsb) dari bahan-bahanlainnya yang ada pada olesan yang diwarnai. Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah memilen biru, kristal violet dan karbol fuehsin Sel-sel mikroorganisme yang tidak diwarnai umumnya tampak hampir transparan bila diamati dengan mikroskop cahaya biasa sehingga sukar dilihat karena sitoplasma selnya mempunyai indeks bias yang hampir sama dengan indek bias lingkungannya yang bersifat cair. Kontras antara sel dengan lingkungannya dapat dipertajam dengan mewarnai sampel tersebut. Tujuan pewarnaan untuk mengamati dengan lebih baik tampang morfologi mikroorganisme secara kasar ,mengidentifikasi bagian-bagian struktural sel mikroorganisme dan membantu mengidentifikasi ataumembedakan mikroorganisme yang serupa.Pewarnaan yang biasa dilakukan adalah pewarnaan sederhana yaitu pemberian warna pada bakteriatau jasad renik lainnya dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada larutan tipis atauolesan yang sudah difiksasi. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna sederhana karenasitoplasmanya bersifat basofilik (suka basa). Zat-zat warna yang digunakan biasanya bersifat alkalin(komponen kromoforiknya bermuatan positif). Pewarnaan sederhana memungkinkan dibedakannya bakteri dengan berbagai morfologi dan strukturnya. Pewarna yang biasa dipakai dalam pewarnaa umum adalah biru metilen. Biasanya hanya untuk membedakan sel dan latar belakangnya saja tanpa bermaksud melakukan kajian diferensiasi. Biru metilen memberi warna biru cerah yang bisa bergradasi (biru muda sampai biru agak tua). Akan tetapi pada beberapa mikroorganisme, beberapa granula di dalam sel tampak terwarnai lebih gelap daripada bagian sel lain.
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pewarnaan gram adalah sebagai berikut
a. Fase yang paling kritis dari prosedur di atas adalah tahap dekolorisasi yang mengakibatkan CV-iodine lepas dari sel. Pemberian ethanol jangan sampai berlebih yang akan menyebabkan overdecolorization sehingga sel gram positif tampak seperti gram negatif. Namun juga jangan sampai terlalu sedikit dalam penetesan etanol (underdecolorization) yang tidak akan melarutkan CV-iodine secara sempurna sehingga sel gram negatif seperti gram positif.
b. Preparasi pewarnaan gram terbaik adalah menggunakan kultur muda yang tidak lebih lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada kemampuan sel menyerap warna utama (CV), khususnya pada gram positif.

E.    KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Pewarnaan mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara yaitu pengecetan sederhana dan pengecetan negative.
2.    Pewarnaan sederhana digunakan untuk melihat bentuk dan struktur sel bakteri dengan menggunakan satu jenis pewarna seperti safranin atau Kristal violet, pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram positif dan gram negative dengan lebih dari satu zat warna sedangkan pewarnaan negative berguna untuk mewarnai latar belakang preparat dan bakteri sendiri tidak terwarnai.
3.    Bakteri gram negative pada teknik pewarnaan akan menghasilkan warna merah muda dan bakteri positif akan menghasilkan warna ungu pada metode pewarnaan bakteri.
4.    Tipe morfologi bakteri kokus, basil, spirilum dan sebagainya

Adapun saran untuk praktikum ini adalah Asisten lebih bekerjasama dengan praktikan, terutama jika praktikan mengalami kesulitan dalam mengerjakan praktikum dan juga alat praktikum diperbanyak agar praktikan tidak terlalu lama melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, 2008. Teknik Pewarnaan Mikroba.http://wordbiology.wordpress.com. Diakses pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
Volk, W. A. dan Margareth F. W., 1998. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta : Erlangga
Hadioetomo, R, S., 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.
http://marjokotriwahyudi.blogspot.com/2011/11/air-tambak-nyala-di-malam-hari.html Diakses pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://www.scribd.com/doc/21382789/Penyakit-bakteri Diakses pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://penyuluhpi.blogspot.com/2012/02/petunjuk-budidaya-lele-sangkuriang.html Diakses pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
Sumber:WACANASAINSPERIKANAN.http://wacanasainsperikanan.blogspot.com Diakses pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://perikanannews.blogspot.com/2010/07/karakteristik-vibrio-sp.html#!/2010/07/karakteristik-vibrio-sp.html Diakses pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Streptococcus_pyogenes Diakses pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.














LAMPIRAN








Cara kerja praktikum  :

1.   Sterilisasi tangan terlebih dahulu

     


2. Sterilisasi gelas objek dengan memanaskannya di bunsen

    

3. Pemberian larutan kristal violet pada pewarnaan gram
     


4. Pemberian larutan lugol pada pewarnaan gram

     

5.  Pembersihan gelas objek

   


6.  Pembilasan

   


7.  Pemberian larutan aseton alcohol pada pewarnaan gram