PEWARNAAN BAKTERI
( Laporan
Praktikum Mikrobiologi )
Disusun Oleh
Glycine Astika
1114111028
JURUSAN
BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : Glycine Astika
No. Pokok Mhs :
1114111028
Program Studi : Budidaya Perairan/Perikanan
Fakutas :
Pertanian
Judul Praktikum :
Pewarnaan Bakteri
Tempat :
Laboratorium Budidaya Perairan
Waktu Praktikum :
Jumat, 16 Oktober 2012
Kelompok : 5 (Lima)
Bandar
Lampung, 23 Oktober 2012
Catatan
|
Nilai
|
|
|
LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AIR (BDI 206)
PEWARNAAN BAKTERI
Disusun oleh :
Glycine Astika (NPM.1114111028)
Jurusan
Budidaya Perairan/Perikanan
Fakultas
Pertanian
Universitas
Lampung
2012
Abstrak
Pada praktikum kali ini,
dilakukan pewarnaaan pada bakteri yang berfungsi untuk dapat melihat morfologi
dari bakteri atau untuk melihat struktur selnya, seperti spora, flagella dn
bhan inklusi yang mengandung zat pati dan grnula fosfat. hal ini dikarenakan bakteri atau mikroba yang
ukurannya mikroskopis tidak memiliki kemampuan untuk mengadopsi atau membiaskan
cahaya. Pada praktikum pewarnaan ini, dilakukan dengan dua cara yaitu pewarnaan
sederhana dan pewarnaan gram. Dapat dilihat pada bagian hasil dan pembahasan
pada laporan ini untuk hasil-hasil dari praktikum pewarnaan ini. Ada bakteri
yang tidak teridentifkasi dan adapula bakteri yang dapat teridentifiasi. Pada
media air sumur, tidak dapat menghasilkan bakteri yang murni sehingga digantikan
dengan bakteri streptococcus sp.
Untuk proses pewarnaannya.
Kata
kunci : pewarnaan,mikroba, mikroskopis, bakteri, morfologi.
A. PENDAHULUAN
Melihat
dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri
itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel
dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel
bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi.
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara
komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut
kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen
seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan
pewarna asam dan pewarna basa Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa
pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral dinding sel
bakteri cenderung bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang bermuatan
negatif akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarna asam
ini disebut pewrna negatif. Contoh pewarna asam misalnya : tinta cina, larutan
Nigrosin, asam pikrat, eosin dan lain-lain. Pewarnaan basa bisa terjadi
biasenyawa pewarna bersifat positif, sehingga akan diikat oleh dinding sel
bakteri dan sel bakteri jadi terwarna dan terlihat. Contoh dari pewarna basa
misalnya metilin biru, kristal violet, safranin dan lain-lain. Teknik pewarnaan
asam basa ini hanya menggunakan satu jenis senyawa pewarna, teknik ini disebut
pewarna sederhana. Pewarnaan sederhana ini diperlukan untuk mengamati
morfologi, baik bentukmaupun susunan sel. Teknik pewarnaan yang lain adalah
pewarnaan diferensial, yang menggunakan senyawa pewarna yang lebih dari satu
jenis. Diperlukan untuk mengelompokkan bakteri misalnya, bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif atau bakteri tahan asam dan tidak tahan asam. Juga
diperlukan untuk mengamati struktur bakteri seperti flagela, kapsula, spora dan
nukleus. Teknik pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian dan
kecermatan bekerja serta mengikuti aturan dasar yang belaku.
Adapun
tujuan dari pewarnaan bakteri ini ialah agar praktikan mampu melakukan berbagai
cara pewarnaan bakteri sesuia dengan peruntukannya.
B. TINJAUAN
PUSTAKA
Adapun
spesies bakteri yang terdapat pada sampel yaitu :
Air tambak pada kelmopok 5 Protoperidinium divergens Synonym(s): Peridinium divergens Ehrenberg 1840Ukuran
panjang: 75-85 µm, lebar : 56-65 µm pengaruh plankton nyala ini kadang dapat
mengganggu pernapasan udang karena jenis protoperidium juga masih sekeluarga
dengan “red tide” si protocentrum. Vibrio harveyi Cek bakteri nyala
dilakukan dengan media (mikrobiologi) TCBS, jika ditemukan koloni yang nyala
dari TCBS kemungkinan besar terdapat Vibrio harveyi yang terkenal sangat ganas.
Vivrio Harveyi kebanyakan menyerang PL dan mudah terlihat jika kantong benur dilihat
di ruangan gelap total. (marjokotriwahyud.2011)
Air laut terdapat pada kelompok 1 ,
ditemukan bakteri Edwardsiella
tarda dan Mycobacterium spp. E. tarda ini merupakan bakteri anaerob berflagellata gram
negatif yang biasa menyerang ikan dan manusia. Sampai sejak penemuannya pada
tahun 1969, masih sedikit yang diketahui tentang bakteri ini. E. tarda
ini sangat berbahaya bagi ikan karena dapat menyerang ekosistem seluruh
perikanan dan agrokultur tambak. Di saat di pertambakan tersebut sering
menggunakan antibiotik untuk mencegah penyakit, E. tarda dapat
menciptakan kekebalan terhadap antibiotik tersebut sehingga semakin kuat.
Air tawar : aeromonas hydropilla dan edwardsiella
flavobacterium. Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan suatu
bakteri berbentuk batang, gram negatif, motil/bergerak dengan flagella polar,
yang pada umumnya terdapat pada perairan dengan bahan organik yang tinggi.
Bakteri gram negatif adalah organisme yang tidak dapat menahan zat pewarna
setelah dicuci dengan alkohol 95%). Dinding sel bakteri gram negatif
mengandung lebih sedikit peptidoglikan tetapi di luar lapisan peptidoglikan ada
struktur membran kedua yang tersusun dari protein, fosfolipida, dan
lipopolisakarida Aeromonas hydrophila tidak hanya mampu menyerang ikan mas,
melainkan dapat juga menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, termasuk juga
didalamnya ikan lele . Selain menyerang ikan air tawar, bakteri A. hydrophila
juga dapat menyerang manusia yaitu yang bersifat enterotoksigenik dan cukup
potensial terhadap patogenitas di saluran pencernaan manusia. Aeromonas
hydrophila menghasilkan berbagai toksin ekstraseluler salah satunya Aerolysin
yang mungkin merupakan faktor virulen. (anonim, 2012)
Air sumur : Escherichia
coli dan vibrio sp. Vibrio sp mempunyai
sifat-sifat umum yaitu berbentuk batang ynag bengkok, mempunyai satu batang
cambuk yang yang terletak pada salah satu ujung batangnya Vibrio sp mempunyai
ukuran panjang 1-3 mikron dan diameter 0,4-0,6 mikron dan dapat tumbuh pada pH
6,4-9,6 dengan pH optimum 7,8-8,0. Selanjutnya Vibrio sp dapat menggunakan
sitrat sebagai sumber karbon dan pada Uji Methyl Red menunjukkan hasil yang
positif. Bakteri ini dapat menfermentasi glukosa, maltosa, manitol serta
sukrosa menjadi asam tanpa gas, bersifat katalase dan oksidase positif.
Kontaminasi bakteri ini pada manusia dapat terjadi bila mengkontaminasi makanan
dan hasil-hasil laut, akibat penanganan dan perlakuan yang keliru. Vibrio sp
dapat mengakibatkan gastroenteritis dengan gejala umum yaitu diare encer dan
seringkali berdarah, muntah, mual, demam dan kram perut. Bakteri Coliform adalah bakteri
indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya,
bakteri Coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran
bakteri patogen. Penentuan Coliform fekal menjadi indikator pencemaran
dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan
bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah,
cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Jadi, Coliform
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan Coliform,
artinya, kualitas air semakin baik.
Air aquarium : nitromonas
dan nitrobacter . Nitrosomonas, yang mampu menguraikan ammonia. Bakteri ini
bisa ditemukan pada hampir semua ekosistem. Umumnya mereka termasuk bakteri
aerobic yang membutuhkan oksigen untuk hidup dan berkembang biak. Bakteri ini
membentuk koloni dimana saja asalkan tersedia cukup ammonia dan oksigen. Nitrosomonas menguraikan ammonia menjadi
Nitrit, yang merupakan senyawa beracun bagi koi. Nitrit menjadi makanan bakteri
Nitrobacter dan menghasilkan senyawa
Nitrat. Melihat keterkaitannya, lumrah bila kita menemukan kedua bakteri itu
bersama dalam kolam. Walaupun berbahaya, koi masih mampu bertahan dengan kadar
Nitrit dua kali kadar ammonia. (anonim, 2012)
Air PDAM : Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies
utama bakteri
gram negatif.
Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor
Escherich ini dapat
ditemukan dalam usus besar manusia.
Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli
tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan
makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan
satu basa adenin
dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein.
Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging
hamburger yang belum matang. Vibrio
sp mempunyai sifat-sifat umum yaitu berbentuk batang ynag bengkok, mempunyai
satu batang cambuk yang yang terletak pada salah satu ujung batangnya. Vibrio
sp mempunyai ukuran panjang 1-3 mikron dan diameter 0,4-0,6 mikron dan dapat
tumbuh pada pH 6,4-9,6 dengan pH optimum 7,8-8,0 Menggunakan sitrat sebagai
sumber karbon dan pada Uji Methyl Red menunjukkan hasil yang positif. Bakteri
ini dapat menfermentasi glukosa, maltosa, manitol serta sukrosa menjadi asam
tanpa gas, bersifat katalase dan oksidase positif. Kontaminasi bakteri ini pada
manusia dapat terjadi bila mengkontaminasi makanan dan hasil-hasil laut, akibat
penanganan dan perlakuan yang keliru. Vibrio sp dapat mengakibatkan
gastroenteritis dengan gejala umum yaitu diare encer dan seringkali berdarah,
muntah, mual, demam dan kram perut.
Air kolam : aeromonas sp. Dan euglenophyta. Euglenophyta merupakan
organisme uniseluler yang bersifat autorof, karena memiliki klorofil a dan b, b
karoten dan beberapa xanthofil yaitu astaxanthin yang dikenal juga sebagai
euglenarodhon atau haematokrom. Euglena sanguinea mempunyai astaxanthin
sangat banyak sehingga menyebabkan air kolam berwarna merah. Kloroplast
berbentuk bulat, seperti pita, bintang atau menyerupai jala. Mempunyai
pirenoid. Cadangan makanan berupa paramilum (b 1-3 polimer glukosa) yang
terletak di dalam sitoplasma, tidak seperi Chlorophyta amilumnya terdapat di
dalam kloroplast. Euglenophyta
disebut juga Euglenoidina, merupakan organisme yang motil karena memiliki 1 – 3
flagella di bagian anteriornya. Sel organisme ini tidak memiliki dinding, tubuh
hanya diliputyi pellicle yang sering disebut periplas yang terletak tepat di
bawah plasmalemma.
Air kolam lele : Aeromonas
hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
(Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan suatu bakteri berbentuk batang, gram
negatif, motil/bergerak dengan flagella polar, yang pada umumnya terdapat pada
perairan dengan bahan organik yang tinggi. Bakteri gram negatif adalah
organisme yang tidak dapat menahan zat pewarna setelah dicuci dengan alkohol
95%. Dinding sel bakteri gram negatif mengandung lebih sedikit peptidoglikan
tetapi di luar lapisan peptidoglikan ada struktur membran kedua yang tersusun
dari protein, fosfolipida, dan lipopolisakarida. Aeromonas hydrophila tidak
hanya mampu menyerang ikan mas, melainkan dapat juga menyerang hampir semua
jenis ikan air tawar, termasuk juga didalamnya ikan lele. Selain menyerang ikan
air tawar, bakteri A. hydrophila juga dapat menyerang manusia yaitu yang bersifat enterotoksigenik dan cukup
potensial terhadap patogenitas di saluran pencernaan manusia. Aeromonas
hydrophila menghasilkan berbagai toksin ekstraseluler salah satunya Aerolysin
yang mungkin merupakan faktor virulen.(anonim.2012)
Streptococus sp. ialah
bakteri
Gram-positif
bentuk bundar yang tumbuh dalam rantai panjang dan
merupakan penyebab infeksi Streptococcus Grup A. Streptococcus pyogenes
menampakkan antigen grup A di dinding selnya dan beta-hemolisis
saat dikultur di plat agar darah. Streptococcus pyogenes khas
memproduksi zona beta-hemolisis yang besar, gangguan eritrosit
sempurna dan pelepasan hemoglobin, sehingga kemudian disebut Streptococcus Grup A (beta-hemolisis).
Streptococcus bersifat katalase-negatif. (wikipedia, 2012)
C. MATERIAL
DAN METODE
Praktikum
“Pewarnaan Bakteri” ini dilakukan pada hari selasa , 16 oktober 2012 pukul
11.30 WIB di Lab. Perikanan, K, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Alat
yang digunakan pada praktikum ini antara lain pipet tetes, gelas benda, jarum
ose, bunsen, tissue, penjepit, baki, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah bakteri Streptococcus sp,
Larutan biru metilen, aquades, dan kertas saring, larutan Kristal violet, aquades,
larutan safranin, aquades, aseton alcohol, larutan biru metilen, minyak
immerse.
Adapun
cara kerja untuk praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pewarnaan sederhana
a) Di buat preparat ulas
b) Diberi larutan biru metilen dibiarkan
selama 30 edetik.
c) Dicuci dam dikeringkan dengan kertas
sering
d) Diamati dibawah mikroskop
2. Pewarnaan Gram
a) Dibuat preparat ulas, lalu difiksasi
di atas api
b) Diberi larutan Kristal violet selama
30 detik
c) Dicuci dengan air selama 5 detik
d) Diberi larutan lugol selama 1 menit
e) Dicuci dengan air selama 5 detik
f) Diberi larutan pemucat selama 10-20
detik. Dilakukan setetes demi setetes sampai Kristal violet hilang dari
preparat. Perhatikan waktu pemucatan yang terlalu lama dapat menyebabkan hasil
pewarnaan yang menyimpang.
g) Dicuci dengan air selama 5 detik
h) Diberi larutan safranin selama 15
detik
i) Dicuci dengan air selama 5 detik,
kemudian dikeringkan dengan kertas saring.
j) Diperhatikan warna akhir yang
terbentuk, organisme gram positif akan berwarna biru atau ungu, sedangkan
organisme gram negative akan berwarna merah muda atau merah.
k) Di amati dibawah mikroskop dengan
penambahan minyak imersi.
D. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Adapun hasil dari praktikum ini
adalah sebagai berikut :
|
|
Pewarnaan sederhana kelompok 1
|
Pewarnaan gram kelompok 1
|
|
|
Pewarnaan sederhana kelompok 2
|
Pewarnaan gram kelompok 2
|
|
|
Pewarnaan sederhana kelompok 3
|
Pewarnaan gram kelompok 3
|
|
|
Pewarnaan sederhana kelompok 4
|
Pewarnaan gram kelompok 4
|
|
|
Pewarnaan sederhana kelompok 5
|
Pewarnaan gram kelompok 5
|
|
|
Pewarnaan sederhana kelompok 6
|
Pewarnaan gram kelompok 6
|
|
|
|
Pewarnaan sederhana kelompok 7
|
Pewarnaan gram kelompok 7
|
|
Identifikasi jenis bakteri
:
-
Bakteri
pada kelompok 1 (air laut) : Edwardsiella
tarda dan Mycobacterium spp.
-
Bakteri
pada kelompok 2 (air PDAM) : E.coli dan
Coliform
-
Bakteri
pada kelompok 3 bakteri belum teridentifikasi
-
Bakteri
pada kelompok 4 bakteri belum teridentifikasi
-
Bakteri
pada kelompok 5 (air tambak udang) : Pseudomonas aeruginosa dan Vibrio spp.
-
Bakteri
pada kelompok 6 bakteri belum teridentifikasi
- Bakteri pada kelompok 7 bakteri belum
teridentifikasi
Prinsip dasar
dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari
bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan
ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada
pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan
pewarna basa. Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa pewarna bermuatan
negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral dinding sel bakteri cenderung
bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak
oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarna asam ini disebut pewrna
negatif. Contoh pewarna asam misalnya : tinta cina, larutan Nigrosin, asam
pikrat, eosin dan lain-lain. Pewarnaan basa bisa terjadi biasenyawa pewarna
bersifat positif, sehingga akan diikat oleh dinding sel bakteri dan sel bakteri
jadi terwarna dan terlihat. Contoh dari pewarna basa misalnya metilin biru,
kristal violet, safranin dan lain-lain.
Pewarnaan
diferensial artinya pewaraan yang menggunakan labih dari satu macam zat warna,
seperti pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam. Sedangkan pewarnaan khusus
artinya pewarnaan yang dipakai untuk mewarnai bagian-bagian sel atau bakteri
tertentu yang sukar diwarnai dengan menggunakan pewarnaan biasa.
Berwarna ungu. Merupakan pewarna
primer (utama) yang akan memberi warna mikroorganisme target. Crystal Violet
bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat
asam , dengan begitu sel mikroorganisme yang transparan akan terlihat berwarna
(Ungu).
Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum digunakan.
Disebut demikian karena hanya digunakan satu jenis cat pewarna untuk mewarnai
organisme. Kebanyakan bakteri telah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana
karena sitoplasmanya bersifat basofil (suka akanbasa). Zat-zat warna yang
digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin(komponen
kromofornya bersifat positif). Pewarnaan sederhana ini memungkinkan
dibedakannya bakteri dengan
bermacam-macam tipe morfologi (coccus, vibrio, basillus, dsb) dari
bahan-bahanlainnya yang ada pada olesan yang diwarnai. Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana
umumnya bersifat alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui
bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan
untuk pewarnaan sederhana ialah memilen biru, kristal violet dan karbol fuehsin
Sel-sel mikroorganisme yang tidak diwarnai
umumnya tampak hampir transparan bila diamati dengan mikroskop cahaya biasa
sehingga sukar dilihat karena sitoplasma selnya mempunyai indeks bias yang
hampir sama dengan indek bias lingkungannya yang bersifat cair. Kontras antara
sel dengan lingkungannya dapat dipertajam dengan mewarnai sampel tersebut.
Tujuan pewarnaan untuk mengamati dengan lebih baik tampang morfologi
mikroorganisme secara kasar ,mengidentifikasi bagian-bagian struktural sel
mikroorganisme dan membantu mengidentifikasi ataumembedakan mikroorganisme yang
serupa.Pewarnaan yang biasa dilakukan adalah pewarnaan sederhana yaitu
pemberian warna pada bakteriatau jasad renik lainnya dengan menggunakan larutan
tunggal suatu pewarna pada larutan tipis atauolesan yang sudah difiksasi.
Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna sederhana karenasitoplasmanya
bersifat basofilik (suka basa). Zat-zat warna yang digunakan biasanya bersifat
alkalin(komponen kromoforiknya bermuatan positif). Pewarnaan sederhana
memungkinkan dibedakannya bakteri dengan berbagai morfologi dan strukturnya.
Pewarna yang biasa dipakai dalam pewarnaa umum adalah biru metilen. Biasanya
hanya untuk membedakan sel dan latar belakangnya saja tanpa bermaksud melakukan
kajian diferensiasi. Biru metilen memberi warna biru cerah yang bisa bergradasi
(biru muda sampai biru agak tua). Akan tetapi pada beberapa mikroorganisme,
beberapa granula di dalam sel tampak terwarnai lebih gelap daripada bagian sel
lain.
Pewarnaan Gram
adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan
dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah
awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan
peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran
sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu
gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang
tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding
sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pewarnaan gram adalah sebagai berikut
a. Fase yang
paling kritis dari prosedur di atas adalah tahap dekolorisasi yang
mengakibatkan CV-iodine lepas dari sel. Pemberian ethanol jangan sampai
berlebih yang akan menyebabkan overdecolorization sehingga sel gram positif
tampak seperti gram negatif. Namun juga jangan sampai terlalu sedikit dalam
penetesan etanol (underdecolorization) yang tidak akan melarutkan CV-iodine
secara sempurna sehingga sel gram negatif seperti gram positif.
b. Preparasi
pewarnaan gram terbaik adalah menggunakan kultur muda yang tidak lebih lama
dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada kemampuan sel menyerap warna
utama (CV), khususnya pada gram positif.
E. KESIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Pewarnaan
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara yaitu pengecetan sederhana dan
pengecetan negative.
2.
Pewarnaan
sederhana digunakan untuk melihat bentuk dan struktur sel bakteri dengan
menggunakan satu jenis pewarna seperti safranin atau Kristal violet, pewarnaan
gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram positif dan gram negative
dengan lebih dari satu zat warna sedangkan pewarnaan negative berguna untuk
mewarnai latar belakang preparat dan bakteri sendiri tidak terwarnai.
3.
Bakteri
gram negative pada teknik pewarnaan akan menghasilkan warna merah muda dan
bakteri positif akan menghasilkan warna ungu pada metode pewarnaan bakteri.
4.
Tipe
morfologi bakteri kokus, basil, spirilum dan sebagainya
Adapun saran untuk praktikum ini adalah Asisten lebih
bekerjasama dengan praktikan, terutama jika praktikan mengalami kesulitan dalam
mengerjakan praktikum dan juga alat praktikum diperbanyak agar praktikan tidak
terlalu lama melakukan praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Irawan, 2008. Teknik
Pewarnaan Mikroba.http://wordbiology.wordpress.com. Diakses pada hari Senin, 22
Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
Volk, W. A. dan Margareth
F. W., 1998. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta : Erlangga
Hadioetomo, R, S., 1990.
Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.
http://marjokotriwahyudi.blogspot.com/2011/11/air-tambak-nyala-di-malam-hari.html
Diakses pada hari Senin, 22
Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://www.scribd.com/doc/21382789/Penyakit-bakteri
Diakses pada hari Senin, 22
Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://biologi.fst.unair.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/ANALISIS-BAKTERI-PATOGEN-PADA-AIR-SUMUR-WARGA-STUDI-KASUS-DI-PEMUKIMAN-KUMUH-KECAMATAN-SEMAMPIR-S.pdf
Diakses pada hari Senin, 22
Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://penyuluhpi.blogspot.com/2012/02/petunjuk-budidaya-lele-sangkuriang.html Diakses pada hari Senin, 22 Oktober
2012 pada pukul 19.00 WIB.
Sumber:WACANASAINSPERIKANAN.http://wacanasainsperikanan.blogspot.com
Diakses pada hari
Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://perikanannews.blogspot.com/2010/07/karakteristik-vibrio-sp.html#!/2010/07/karakteristik-vibrio-sp.html
Diakses pada hari
Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Streptococcus_pyogenes
Diakses pada hari
Senin, 22 Oktober 2012 pada pukul 19.00 WIB.
LAMPIRAN
Cara kerja praktikum :
1.
Sterilisasi tangan terlebih dahulu
2. Sterilisasi gelas objek dengan memanaskannya
di bunsen
3. Pemberian larutan kristal violet
pada pewarnaan gram
4. Pemberian larutan lugol pada
pewarnaan gram
5.
Pembersihan gelas objek
6.
Pembilasan
7.
Pemberian larutan aseton alcohol pada pewarnaan gram